Tuesday 22 April 2014

bangun pagi

jam sudah menunjukkan jam 4 pagi ... 

banyak dari kita pasti akan hanya bangun dan mematikan alarm di handphone atau jam wakker yang berbunyi,  dan beberpa pasti juga akan ada yang mengatakan .. masih belum jam 6, yang mempunyai pekerjaan jam 9 pagi harus sudah di kantor, tapi pada kenyataanya jam 9 pagi di kantor , pagi pasti akan banyak kesiapan yang di butuhkan apalagi orang orang yang bekerja di kota-kota besar seperti jakarta, dengan bangun pagi kita mempunyai banyak waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri utnuk berangkat kantor tepat waktu karena waktu tempuh ke kantor juga membutuhkan waktu.

dalam agam jelas bahwa bangun pagi lebih bagus dari pada bangun siang dalam islam pun mewajibkan bangun pagi, (waktu subuh).  sebenarnya dalam ilmu kesehatan banyak juga manfaat yang kita dapatkan selain waktu yang cukup untuk persiapan ke kantor, bangun pagi selain menyehatkan secara fisik juga menyehatkan secara mental, keseimbangan ini pasti akan membantu produksivitas dan membantu menjalankan aktivitas sepanjang hari dengan mood yang lebih baik. 

mood baik bagaimana bisa? , coba anda bayangkan bila anda terbangun siang hari pasti semua akan serba terburu waktu, mandi , sarapan , ganti baju , atau sebagainya , atau mungkin bagi yang masih tinggal di kos atau kontrakan , yang harus antre menggunakan kamar mandi pasti jadi serba repot, yang ujungnya adalah mood kita pasti berubah. 

bila di tambah lagi anda bekerja di kota kota sibuk seperti jakarta, masih belum di hadang oleh macetnya lalulintas yang akan semakin pada menjelang siang. 

bagaimana untuk bisa bangun pagi dan menikmatinya ? 
untuk bangun pagi cukup anda tidak begadang pada malam harinya , mudah kan , bila anda seorang pekerja keras setidaknya anda harus punya konsisten dengan waktu anda sendiri, mengatur jadwal kerja dan mengatur jadwal istirahar anda, 

kurangi kegiatan yang kurang penting, seperti berselancar di internet, game , nonton TV , kebiasaan ini akan mengurangi jam tidur anda, sebagai mana di sarankan bahwa manusia idelanya adalah tidur 8 jam sehari, pasti nya bila jam tidur berkurang akan mengurangi konsentrasi anda pada esok nya. pada penelitian lainya mengatakan bahwa jam tidur setiap individu berbeda beda, 

jadi berapa jam yang anda butuhkan untuk tidur ? coba lakukan percobaan sedehana ini , tidurlah saat anda telah merasakan kantuk, pastikan jam berapa anda berada di tempat tidru dan esoknya pastikan jam berapa anda bangun tanpa menggunakan alaram, nah mungkin itulah durasi jam tidur anda, 

setelah mengetahuinya maka cukupkanlah jam tidur anda,bila sudah terbiasa maka anda tidak akan susah lagi bangun pagi lagi, anggpalah bangun pagi merupakan kesempatan yang di berikan tuhan pada kita dengan bangun pagi akan ada banyak waktu yang bisa kita kerjakan , bila bosan dnegan rutinitas , kita bisa merencakan hal hal baru, misalnya yang berkaitan dengan hobi, 

beberapa penelitian menunjukan bahwa bangun pagi Membuat orang lebih sukses,  penelitian pada tahun 2008 yang dilakukan di texas University menemukan bahwa mahasiswa yang sering bangun pagi memiliki nilai yang lebih tinggi pada GPA mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang suka begadang dan jarang bangun pagi.

Orang yang bangun pagi lebih bahagia, kenapa ? , ingat mood yang baik untuk anda akan juga berpengaruh pada sekitar anda, Penelitian menunjukkan bahwa manula cenderung lebih bahagia daripada anak-anak muda karena mereka lebih sering bangun pagi. Sementara anak-anak muda dan dewasa yang sering bekerja dan bermain hingga larut malam, dan jarang bangun pagi memiliki mood yang lebih buruk setiap harinya.

orang yang bangun pagi juga memiliki tubuh yang lebih sehat dan bugar,  orang yang bangun pagi akan memiliki semangat untuk berolah raga dan menghirup udara segar. Kebanyakan orang yang sukses memiliki kebiasaan bangun lebih pagi. 

orang yang bangun pagi  Lebih produktif, ini disebabkan karean orang yang bangun lebih pagi mempunyai banyak waktu untuk menyiapkan segala sesuatnya sebelum dia bekerja , maka dia akan menjadi orang yang paling siap dalam hal bekerja. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh profesor biologi di University of Education di heidelberg menemukan bahwa orang yang bangun lebih pagi memiliki energi yang lebih banyak.

bangun pagi Membuat mental lebih sehat dan positif, ingat bahwa bangun pagi membuat mood kita lebih baik, dengan mood yang baik maka akan membuat pikiran dan mental kita lebih optimis, orang yang optimis cenderung akan berpikir positif.

sedikit lebih jelaskan, tidak ada yang salah dengan anda bangun siang atau susahnya anda bangun pagi , namun sesuatu yang juga dalam kehidupan sehari hari ini bisa menjadi hal yang paling mendukung anda sukses kenapa tidak anda lakukan, 

Sunday 20 April 2014

cara arasemen / megubah musik

pertama saya jelaskan apa yang di maksud arasemen, aresement merupakan kata untuk menunukukkan perubahan atau mengarang , atau dalam bahasa indonesia Gubah, bila jaman dahulu lebih populer dengan lagu gubahan ku Brury :D hahaha...

yah semua kata yang mewakili dari makna pengaturan ulang sebuah lagu tanpa mengubah inti dari lagu itu tersebut. hasil lagu yang di ubah adalah gubahan. yang mengubahnya ada penggubah, atau saat modern ini dikenal sebagai arranger atau populer dengan kata "arasemen".

bagaimana cara membuat lagu gubahan atau aramesent berikut tips nya :

1. Ganti ritme lagunya 
apa itu ritme ? pola sebuah lagu itu sendiri, paling dasarnya adalah dari pop jadi dangdut, itu yang sering. nah walau cukup sederhana sebenarnya itu adalh sebuah arasemen lagu.. 

2. Tambah satu nada. 
misalnya dalam lagu tersbut anda selipkan satu nada penghubung antar nada setelah reff. ini juga arasemen. 

3. Tambahkan lirik.
tak perlu di jelaskan, tambahkan kata kata yang sesuai dengan inti lagu nya . 

4. Overtone / lowertone
ini adalah teknik menaikkan nada atau menurunkan nada dari lagunya, banyak lagu lagu yang beredar memberikan setuhan overtone dari pada lowertone, teknik ini juga bisa di gunakan untuk menyesuaikan suara vokalisnya, jadi jangan paksain vokalisnya untuk nyanyi 3 oktav lebih tinggi jika mempunyai suara bass. 

5. Ganti temponya 
lebih gampangnya adalah lagunya di beri bit cepat. 

arifiyanto 


tips memulai entreprenur

saat membaca sebuah forum indonesia seya mendapatkan thred yang menurut saya sangat bagus untuk membantu menunjang kita kita yang ingin memulai usaha berikut saran dari agan tersbut : 


1. Mulailah dengan menjadi pengamat atau pendengar yang baik. Sama kaya PDKT, perlakukan pasar sebagai cewek, dia akan mendekat jika kita mau mendengarkan, dia akan membuka hatinya ketika kita mengenal dirinya lebih baik, dan dari mendengar kita bisa menawarkan sesuatu yang bisa meluluhkan hatinya. Pasar adalah sesuatu yang unik, dan untuk memahaminya, kita hanya perlu mencoba menjadi pengamat yang baik.

2. Mulailah dari kebun sendiri, jangan pedulikan kebun tetangga. Ketika agan sudah memahami permintaan pasar, mulailah dengan meninvetarisir apa yang kita punya, lalu cocokkan dengan kebutuhan pasar. Misal ternyata di kampus banyak orang tidak bisa membuat power point yang bagus, dan kita punya kemampuan tersebut, kenapa tidak memulai untuk menawarkan jasa? Atau misal kita pegawai pabrik tahu, ternyata banyak sekali limbah tahu yang tidak dioptimalkan, sedangkan banyak peternak di sekitar rumah yang sulit mendapatkan pakan, nah kenapa tidak dihubungkan?


3.Nongkrong adalah salah satu asset bangsa Indonesia. Serius gan, Indonesia merdeka karena bung Karno itu nongkrong dengan bung Hatta dkk, S*vel laris di Indonesia karena jadi tempat tongkrongan. Artinya lakukan langkah 1 dan 2, lalu kemudian sharing dengan teman -teman agan. Pahami resiko dan peluang lalu cari siapa yang paling bisa diajak kerjasama atau memiliki resource yang agan butuhkan untuk memulai bisnis. Contoh agan mau buka toko snack keliling, ternyata ada teman yang punya mobil yang bisa dipake untuk usaha, itu tandanya untuk kolaborasi.


4. Pemikiran keren, tidak akan terlihat keren jika tersimpan dalam otak. Ini sama kayak agan ngaku ganteng, tapi muka di kaos kakiin melulu, siapa yang tau? artinya ketika sudah memiliki konsep, patner, dan strategi pemasaran, tuliskan dalam bentuk proposal atau bisnis plan.. klo guah seringnya make bisnis model kanvas, usefull banget. Fungsi bisnis plan juga untuk mencari investor, dan bisnis plan yang baik akan membuat agan lebih percaya diri dalam memulai bisnis


5. Self branding, tapi bukan jual diri. Artinya, ketika agan sudah memilih sebuah produk atau jasa mulailah membranding diri sendiri dengan produk atau jasa yg agan geluti, misal agan jual tempe, buat orang mengenal agan sebagai tukang tempe, jadi klo dipanggil sama teman jadi "agan tempe", jadikan apa yang agan jual hal yang bisa mendefinisikan agan, bukan sebaliknya... lakukan penjualan secara sistematis dan anggun dengan melihat berbagai aspek tapi jangan pernah langsung obral besar2an, boleh kasih bonus tapi harus dengan tujuan


6. Jual apa yang agan tahu, bukan apa yang agan ingin. Banyak pemula yang memiliki percaya diri berlebih dan ego yang tinggi, sehingga dia percaya 100% pada produk yg dia jual adalah yang terbaik, atau konsep bisnis yang dia mulai adalah yang terbaik, padahal itu hasil dari mencotek bisnis orang lain. Seperti awal yang guah bilang, bisnis itu adalah bagaimana memberi, artinya bisnis yang bisa survive adalah bisnis yang mampu memenuhi kebutuhan pasar, bukan yang paling laku. klo agan cuman berpatokan pada laku atau tidaknya sebuah barang, niscaya agan akan terkena sebuah hukum "siklus bosan" atau diserang "siklus bajakan". Artinya mulailah bisnis pertama kita dengan apa yang kita suka sehingga kita paham berbagai macam aspek, agan suka sepeda, mulailah dengan jual spare part sepeda karena agan pasti paham kualitas dan supplier, jangan malah jual smartphone, karena saat ini smartphone lagi laris.


7. Lakukan dengan hati dan tetap bermimpi. Pada akhirnya, langkah 1 hingga 6 akan menjadi omong kosong, jika agan tidak memiliki daya tahan, ingat sukses itu adalah sebuah proses artinya berkorelasi dengan waktu... instan itu cuman mie..bukan kita... Kenapa harus hati? karena mungkin produk kita banyak yg punya, tapi hati kita tetap milik kita (naun coba ) maksudnya dengan hati adalah beri produk atau jasa agan sebuah diffrensiasi dengan kompetitor, dan menurut guah itu hanya bisa dilakukan dengan hati yg tulus 

gimana cukup bagus kan setidaknnya sedikit membantu wawasan berpikir kita ...

Saturday 19 April 2014

inovasi product awesome

dalam keseharian banyak di antara kita ingin lebih praktis dalam mengerjakan sesuatu, sebenarnya banyak ide sederhana yang bila di aplikasikan dalam kesaharian menjadi hal yang sangat luar biasa seperti beberapa hasil karya di bawah ini : 

1. meja bundar yang bisa berubah menajdi 2 kali lebih besar

2. pintu yang yang bisa di buka secara efisien 


 3. lampu LED yang bisa di kontrol dengan smartphone

4. wadah lilin 

5. tempat skalr yang bisa menyala bila gelap 


sebuah ide yang sederhana membuat  inovasi product awesome

SEBUAH RENUNGAN DARI SANG GURU BESAR


BUDAYA MENGHUKUM DAN MENGHAKIMI PARA PENDIDIK DI INDONESIA
Ditulis oleh: Prof. Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI)


LIMA belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

...Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.

Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberinilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.

Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”

“Dari Indonesia,” jawab saya.

Dia pun tersenyum.

BUDAYA MENGHUKUM

Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.

“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.

“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.

Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.

Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.

Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor saya pun dapat melewatinya dengan mudah.

Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.

Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.

Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.

***

Etika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.

Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.

Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.

Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.

Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal.

Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”

Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya di tengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.

Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN

Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.

Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.

Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.

Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh.

Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.

Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

sumber berita FE UI 

Wednesday 16 April 2014

sebuah pesan dalam gambar


sebagian dari kita telah banyak menghabiskan waktu  untuk hal hal yan g kita sukai namun dalam sehari hari mungin tak banyak yang menyadari sebuah moment tertentu hingga kita slah untuk mengartikannya... para seniman di bawah ini dengan sederhana memberikan gambaran beberapa penggal cerita keseharian kita .. 













mudah di mengerti kan ... sebuah pesan dalam gambar ... silahkan anda artikan sendiri

Monday 14 April 2014

10 toko buku inspiratif dunia

1. Libreria Alta Acqua, Venice, Italia.
Foto: Vicky Flipflop

2. Atlantis, Santorini, Greece

3. Bart’s Books, Ojai, California
Foto: Susie Lee

4. Book/Shop, Oakland, California

5. Word on Water, London

6. The Abbey Bookstore, Paris, France 
Foto: Craig Finlay

7. Barter Books, England

8. Books Actually, Singapore

9. Brazenhead Books, New York

10. Les Bouquinistes, Paris, France
Foto: William Vandivert, Time Life Pictures, 1939